Rektor Universitas Bhamada Slawi Gelar Bedah Buku Filosofi Kepemimpinan Pendidikan

Rektor Universitas Bhamada Slawi Gelar Bedah Buku Filosofi Kepemimpinan Pendidikan

Rektor Universitas Bhamada Slawi,Dr Maufur menggelar “Bedah Buku: Filosofi Kepemimpinan Pendidikan di Universitas Pancasakti Tegal (UPS) Tegal,Sabtu (24/2).
Bedah buku dikuti Ketua Yayasan Pendidikan Pancasakti (YPP), Dr Imawan Sugiarto, Dr Edy Praptono, Dr Suyono, Dr Muntoha Nasuha, Rektor UPS beserta Wakil Rektor UPS, jajaran Yayasan Pendidikan Tri Sanja Husada (YPTSH), Rektor Universitas Bhamada Slawi Dr Maufur selaku penyusun buku, pejabat struktural Universitas Bhamada Slawi, dosen dan mahasiswa Universitas Bhamada Slawi dan UPS serta pimpinan Perguruan Tinggi se-Tegal dan Brebes.
Buku Filosofi Kepemimpinan Pendidikan disusun Dr Maufur ini, berisi kumpulan testimoni tentang Maufur dari orang-orang yang mengenal sosok pendidik berambut putih itu. Dari mulai cara bicara, berargumentasi, membanyol , menulis, termasuk saat bercanda.
Diantara penulis, Muarif, S.Ag (Strategi Kepemimpinan Melalui Karya Puisi), Dr. Tri Mulyono ( Maufur Njunjung Duwur Nilai Luhur), Drs Atmo Tan Sidik (Kemamuan Menghumorkan Suasana), Dr Dina Nurmalisa Sabrawi (Mengenal Maufur, Sang Filsuf Tegalan) dan Prof. Dr. Abdul Wachid B.S. (Teks-Teks Maufur Itu Mengandung Hikmah).
Buku yang dipengantari oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S itu, dibedah oleh Prof. Dr. Sakuri, MT dan Prof. Dr. Imam Yahya, serta dimoderatori oleh Selviany, SE.,MH.
Budayawan Tegal ,Atmo Tan Sidik , dalam testimoninya menyebutkan Maufur mempunyai selera humor yang diperlukan seorang pemimpin. “Pa Maufur angel digoleti dugale , semua dihumorkan,”tuturnya.
Sementara itu salah satu peserta yang hadir pada acara tersebut, Anisa Oktawati,M.Kep, menuturkan, buku yang disusun oleh Rektor Universitas Bhamada Slawi ini, mencerminkan praktisi kepemimpinan kependidikan seutuhnya, karena mengandung nilai, filosofi, menegur tanpa menyalahkan, mengalahkan tanpa merendahkan, menyuruh tanpa meremehkan kedudukan, dan mengajar dengan penuh kesejajaran.
“Gaya bahasa dan tutur kata yang disesuaikan dengan diri figur dalam buku ini, dengan menulis semua kebaikan dan kehebatan kepemimpinan figur yang ditulis, sebagai role model sebuah kepemimpinan,”tutur Anisa yang juga Kepala Humas dan Kerjasama Universitas Bhamada Slawi.
Para penulis dalam buku ini diberikan kebebasan mengungkapkan kata, rasa, pribadi, kebiasaan, kepribadian, ucapan, perilaku, tindakan, dari model dalam kepemimpinan kependidikan.
“Membaca buku ini membawa diri kita untuk merubah kepribadian menjadi pemimpin yang serba komplit dalam mengelola pendidikan,”kata Anisa.
Dalam buku ini, sosok Maufur dituliskan sebagai pemimpin yang penuh keteladanan, disiplin, humor, mensikapi masalah dengan penuh ketenangan, motivasi, dan mampu mensejajarkan diri antara pemimpin dan yang dipimpin, antara guru dan murid, antara dosen dan mahasiswa, sehingga model ini akan menciptakan murid senang di kelas, karyawan senang bekerja, mahasiswa senang belajar dan datang ke kampus.
Bahasa tegalan pada buku ini memunculkan humorisnya “Wong” Tegal, dalam mensikapi kepemimpinan pendidikan. Buku ini memiliki kekhasan dalam bahasa karena hampir semua penulis buku mencirikan budaya tegalan dalam bertutur cerita tentang Maufur.
Pembaca merasa nyaman jika memang mengerti dan paham bahasa tegalan, tetapi menjadi banyak pertanyaan bagi pembaca yang memang bukan “Wong Tegalan”.
Kata Ucul-Ucul Kutang, jakwir, loken pan klalen karo bala, kowen donge sapa, mentung, mlarat, dan sebagainya menunjukkan budaya tegalan yang sarat dan khas dengan makna.
“Tulisan tentang kepemimpinan sejawat perlu ditampilkan agar memberi kedudukan dan posisi dimana pak Maufur dan teman teman sesama pimpinan pendidikan bersosialisasi dan mengapresi kepemimpinan beliau,”tuturnya.